Mengenal Macam Plugin WordPress Berdasarkan Fungsinya Secara Umum

Mengenal Macam Plugin WordPress Berdasarkan Fungsinya Secara Umum

Salah satu hal yang sering menjadi masalah bagi para pemula WordPress adalah pemasangan plugin. Saat ini, setidaknya ada puluhan ribu plugin WordPress yang bisa dipilih untuk menambahkan fitur tanpa harus berurusan dengan coding. Namun yang jadi masalah, tidak semua plugin tersebut benar-benar bagus atau justru bisa berdampak negatif saat Anda salah memilih.

Fungsi-Fungsi Plugin WordPress Secara Umum

Apabila Anda memilih plugin secara tidak cermat, maka fitur tambahan yang harusnya bisa bermanfaat justru bisa beresiko pada performa situs. Misalnya menggunakan 2 plugin dengan fitur yang sama hanya karena tidak membaca detail plugin secara teliti. Atau saat terlalu fokus dengan fitur tertentu hingga melupakan fungsi utama yang harus ada pada situs.

Nah secara umum, fungsi plugin yang bisa dikatakan paling penting untuk berbagai situs antara lain dapat dijabarkan sebagai berikut;

  • Back-up

Fungsi ini merupakan salah satu hal yang paling penting untuk dipertimbangkan sebagai pilihan plugin. Dengan memiliki cadangan data seperti berbagai file, post dan page, maka rasa kehilangan yang Anda alami tidak terlalu menyakitkan saat penasaran bermain kode plugin atau theme tanpa pengetahuan tentang PHP. Sayangnya, fungsi ini kerap kali dikesampingkan oleh para pemain website baru. Anda bisa membaca detail plugin backup seperti UpdraftPlus (free) dan VaultPress (berbayar).

  • Mengelola Spam Komentar

Salah satu masalah populer pada situs WordPress adalah spam komentar yang mulai menyerang situs baru hanya berselang 1-4 minggu saja. Komentar berbahasa Inggris yang tidak relevan dan berisi link ini akan sangat menyita waktu jika dihapus secara manual satu per satu. Inilah alasannya mengapa plugin seperti Akismet menjadi penting untuk diinstal.

  • Manajemen Cache

Fungsi utama dari plugin cache ini adalah untuk meningkatkan kecepatan website ketika diakses viewer sekaligus meringankan beban server. Plugin cache akan menyimpan data khusus yang diolah server lalu disendirikan. Data inilah yang akan ditampilkan saat ada viewer baru sehingga server tidak perlu mengolah data ulang setiap kali ada pengunjung mengakses situs. Hasilnya, performa situs terasa menjadi lebih cepat. Anda bisa mencoba W3 Total Cache, WP Super Cache ataupun WP Rocket.

  • Share ke Media Sosial

Pada website tertentu, media sosial bisa menjadi sumber viewer utama, bahkan bisa lebih banyak dibanding yang dari Google Search. Agar lebih banyak pengguna media sosial mengunjungi situs, maka konten harus tersebar ke media sosial pula. Caranya adalah dengan menyediakan tombol khusus untuk berbagi (share). Plugin untuk memajang tombol share ini antara lain bisa menggunakan AddThis ataupun SumoMe.

  • Menambal Celah Keamanan

Sebagai salah satu CMS terpopuler, WordPress memang terkenal sebagai platform yang cukup mana. Namun ternyata kepopuleran itu juga yang membuatnya tak luput dari incaran hacker.  Meskipun jarang ada peretas yang mengusili website WordPress, namun tak ada salahnya Anda berjag-jaga dengan menambahkan plugin yang dapat menambal celah keamanan seperti JetPack ataupun iThemes Security.

  • Menyediakan Form

Bagi pengguna yang tidak ingin ribet dengan pemrograman, plugin formulir ini bisa sangat bermanfaat. Form dalam suatu situs jualan biasanya berguna agar viewer bisa menghubungi atau mengisi data proses jual beli. Plugin yang bisa dicoba seperti JetPack atau Contact Form 7.

  • Merubah Ukuran Gambar

Terlepas sebagai elemen desain atau bahkan bisa jadi konten utama, gambar seakan menjadi aspek yang penting dalam situs. Namun, gambar juga membutuhkan penyimpanan pada hosting web dan bisa membuat loading jadi lebih lama. Untuk menghemat ukuran gambar, Anda bisa mencoba plugin seperti EWWW Image Optimizer dan JetPack dengan fitur Photon CDN.

  • Optimasi terhadap Mesin Pencari (Plugin SEO)

Agar lebih mudah ditemukan pengguna mesin pencari seperti Google Search, maka website perlu dioptimalkan meskipun sebenarnya WordPress sendiri sudah optimal. Plugin ini dapat digunakan mengatur seperti apa situs ditampilkan pada hasil pencarian Google (SERP) sekaligus menangani kesalahan pada Search Console. Plugin seperti Yoast SEO ini bukan ditujukan untuk meningkatkan peringkat di hasil pencarian tetapi sebagai praktik mendasar saja.

  • Cek Statistik

Plugin ini digunakan untuk memeriksa jumlah pengunjung website beserta durasi kunjungannya hingga halaman yang paling banyak dilihat. Manfaat terbesar dari plugin semacam ini adalah pada saat situs semakin berkembang dan memerlukan analisa lanjutan terkait arah pengembangan. Plugin yang bisa dicoba seperti Google Analytics by Yoast ataupun JetPack.

  • Form Pendaftaran Email (Optin Form

Formulir lain yang juga sering digunakan pada situs jualan dan lainnya adalah formulir yang mendaftarkan email pengunjung. Dengan begitu pengembangan website menjadi lebih cepat sementara mendapatkan pembeli juga menjadi lebih terarah. Plugin optin ini misalnya SumoMe dan Thrive Leads.

  • Plugin Landing Page

Sesuai tujuan pembuatannya yang mayoritas adalah untuk menjual, maka situs WordPress bisa memiliki landing page yang berbeda. Landing page ini dapat membuat penjualan semakin efektif. Landing page juga bisa dipajang sebagai halaman depan atau untuk pengumpul email. Mayoritas tema WordPress tidak menyediakan pembuatan landing page ini. Maka dari itu Anda bisa mencoba Thrive Content Builder dan Unbounce Dewapoker.

Demikianlah beberapa fungsi utama dari puluhan ribu plugin yang tersedia untuk WordPress. Penting untuk selalu mengetahui detail tentang plugin sebelum memasangnya ke situs untuk mendapatkan manfaat optimal tanpa membebani situs, hosting maupun visitor.